Thursday 21 January 2010

Area X-un

Enfin, j’ai fini le lire. Un roman scientific d’une auteur indonésienne s’appelle Eliza V. Handayani. Le titre du roman c’est « Area X ». j’ai gagné ce roman de mon petit frére. Un jour il y avait le postier qui nous avait envoyé le roman. il écrit, c’était pour mon petit frére. Je lui ai demandé alors, comment il peut gagner ce roman, mais j’ai trouvé la reponds moi meme alors. Il a suivi une competion, quelquechose vient du blogger parraître. Then, he asked me to make a review from it. Avoir regardé ce roman, je me souviens quelquechose, c’est comme j’avais appris et lu le roman avant. Mais quand, j’avais oublié. Je reste me demander. Je commencait à lire le roman. De la préface, alors j’ai trouvé la reponds. Ah, le voilà, il a dit que, ce roman avait paru au journal « Horizon », un journal de la littèrature, du janvier au septembre 2001. Moi, je me souviens, quand j’étais au lychée, j’ai emprunté souvent le journal à la blibliothèque. Et dans ce journal, alors, je l’ai appris. Mais, à ce moment lá, je n’ai pas suivi l’histoire, hhwhhehh.. dunno, i were not really interested on it. Et maintenant, j’ai le roman, ici, j’ai fini de le lire, et je vais essayer de faire le resume de ce roman. Le voilá j’ai demandé aussi ma soeur de coriger un peu s’il y a quelquechose qui ne va pas sur le texte

Titre : Area X
Auteur : Eliza V. Handayani
Editeur : DAR ! Mizan
Le premier edition ; 2003
Langue : indonesien
Nombre de pages : 368

“Kita hanya tahu tak lebih dari secuil rahasia alam. Kita tak tahu bagaimana asal-usul galaksi kita, bagaimana proses evolusi suatu planet sehingga dapat menyongkong kehidupan, atau bagaimana makhluk hidup pertama bangkit. Apakah semuanya berawal dari Big Bang? Dari sup primodial, dari mana terlahir mikroba paling sederhana, yang kemudian –berevolusi menjadi makhluk canggih seperti kita sekarang ini? jika demikian, apakah kehidupan suatu yang unik, ataukah lumrah, di alam raya? Pengembaraan kita ini adalah upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dapat mengubah cara manusia memandang dirinya, tempatnya, dan maknanya.”
Seketika auditorium menjadi hening-tenggelam dalam pemikiran akan betapa luasnya kuasa Yang Maha Esa.
(Area X, 82:2003)

Ah, betapa peliknya alur waktu yang menuju ke saat ini! Berapa banyak jalur kehidupan orang yangsaling bersilang dan bertemu di satu titik ? Apakah kejadian terkecil di dunia ini, kejadian yang paling tak berarti……memiliki kekuatan yang dapat mengubah masa depan selamanya?........Akankah umat manusia tetap akan keluar sebagai satu-satunya makhluk hidup yang berbudaya di bumi biru ini? jika waktu diputar di tempat lain. Di sudut terpencil jagad raya ini, apakah seluruh proses itu akan terjadi lagi-di tempat lain, menghasilkan makhluk hidup lain, peradaban lain?
“Segala pertanyaan ini-….” Suara si Ibu Penceramah mengoyak awan lamunan Elly…..”-dan segala instrumen ini, betapapun canggih kedengarannya, sebenarnya menunjukkan betapa kecilnya kita. Dengan teknologi yang kita bangga-banggakan, kenyataannya kita tetap hanya dapat mengintip serpihan kecil dari jagad raya yang tiada terhingga luasnya ini. Karena itulah, anak-anakku sekalian, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa puas, apalagi sombong, dengan kadar ilmu yang kita miliki. Hanya dengan keikhlasan untuk mengakui bahwa ‘kita tidak tahu segalanya’-lah kita bisa mencapai kemajuan. Karena itulah, kita perlu mencari tahu.” (Area X, 83-84: 2003)

No comments:

Post a Comment

mau komentar tentang tulisan di atas? atau kritik? silakan, jangan lupa kasih saran juga ya.. terima kasih