Monday, 23 April 2012

Ke Gedong Songo


Keinginan dalam hati sudah beberapa kali terlintas, ajakan sudah beberapa kali pula diucapkan. Setelah beberapa waktu, akhirnya saya mengunjungi tempat ini, Candi Gedong Songo.
Bersama saudara-saudara sebangsa dan setanah air, seminggu yang lalu saya meluncur ke Bandungan, kecamatan dimana kompleks candi ini berada. Berangkat sudah agak siang, dan sampai di kompleks wisata tersebut sekitar pukul tiga sore.

Gedong Songo ini terletak di lereng Gunung Ungaran, termasuk wilayah Desa Candi, kecamatan Bandungan, Semarang. Kurang lebih setengah jam  perjalanan dari kota Ambarawa. Dari arah Magelang, sampai sebelum pasar Ambarawa belok ke arah kiri, menuju kawasan Bandungan.
Seperti kemaren, mungkin karena hari libur, di jalan sempat terhadang macet, untunglah tak parah. Hanya sebentar, terutama pada waktu melewati kawasan dekat pasar Bandungan. Banyak mobil yang parkir di bahu jalan, sehingga, mengurangi jalur lebar jalan, tentunya. Belum lagi kalau ada kendaraan yang mau belok arah. Kebanyakan mobil-mobil ini berhenti di sepanjang penjual kembang. Nhah, sempat bertanya juga, kenapa ga dikasi lahan parkir? Dan ternyata, info dari kerabat yang tinggal dekat situ, sebenarnya sudah ada tempat parkir, tempatnya dekat dengan kecamatan. Namun, biasanya kendaraan yang parkir di situ hanya bus-bus yang mengangkut rombongan wisatawan. La kalau mobil pribadi ya, seringnya memang parkir di bahu jalan.
Perjalanan berlanjut, untuk menuju ke candi, dari  arah Pasar tadi lurus, kemudian sampai di persimpangan.  Kiri ke arah Temanggung, nhah ke kanan, ke arah kompleks candi.  Itu bisa dilihat dari gapura besar yang saya lewati, yang menerangkan jalan ke kompleks candi.
Sampai di kompleks wisata candi, parkir motor, kemudian langsung menuju ke loket. Di situ tertulis, untuk turis lokal, Rp 6000 (hari biasa), Rp.7500 (hari libur).
Memasuki kompleks candi, kami langsung menuju ke candi I. Letaknya tidak jauh dari loket masuk tadi. Di sini hanya ada satu candi saja. Di dalamnya  masih terdapat yoni, dan masih ada sisa bau dupa yang dibakar di dalamnya. Kemudian lanjut ke candi berikutnya. Untuk menuju kompleks Candi II, III, dan IV, tinggal mengikuti papan petunjuk. Jalan agak menanjak. Dan di sepanjang jalan menanjak ini, bisa kita temui warung-warung makan, yang berjejer. Menunya  yang saya ingat, sate kelinc, yah, karena seingat saya menu ini akrab sekali dengan tempat wisata, jadi inget di Kopeng sama di Cemoro Sewu.
Jalur ini agak jauh, jika dibandingkan sama jalur kuda. Sebenarnya kalau mau deket si, bisa lewat jalur kuda, tapi resiko tanggung sendiri. Jalur pengunjung memang agak menanjak dan memutar jadi lebih jauh, tetapi cukup mengasyikkan juga c, itung-itung hiking lah. Hehhe..
Sampai di candi II

Candi Gedong II, diambil dari kompleks Candi III, hmm keliatan kan y ..

Candi Gedong II, lebih dekat
Candi III, berada di atas bukit, jadi musti jalan menanjak lagi, dan sampai di candi III.
Candi III

Sebelum ke kompleks Candi IV dan V, kita dapat mengunjungi sumber mata air panas, dengan bau khas belerangnya yang sangat menyengat. Kitapun bisa turun dan melihat sumber belerang dan air panas lebih dekat.

jalur turun ke sumber air panas

asap belerang
mata air panas
kalau mo berendam ada kolam air panas juga ni
5000 rupiah

daftar khasiat no.5 : mengurangi stress lhoo, whoaa


Nah, dari sumber air panas, jalur naik lagi, menuju ke komlpeks Candi IV. Dekat candi ini, beberapa meter, sebelah kanan,ada candi, yang ukurannya lebih kecil dari candi IV, tapi ga tahu, kenapa candi ini nyempil, apakah ini termasuk candi IV ?entahlah. Sempat istirahat sebentar, duduk beralas rumput, dengan cuaca sore itu yang dingin, sejuk. Walaupun gerah, karena tadi sudah jalan beberapa tanjakan, tetapi semua itu dikalahkan dengan hawa sejuk dan pemandangan indah khas pegunungan. Sesekali gunung Telomoyo dan Merbabu menampakkan puncaknya. Beberapa kali juga, terlihat puncak Ungaran yang tertutup kabut, cukup terlihat jelas dari sini.
Tak terasa, sudah pukul 5 sore. Kami melanjutkan petualangan, ke Candi V. Sebelum ke area Candi V, kami melewati tanah lapang yang cukup luas, biasanya di tempat tersebut digunakan untuk kemah. Dan ternyata candi V adalah candi terakhir yang kita lewati, ya hanya sampai candi V. 
hmm, foto papan nama apa candinya si??

Lalu, di mana candi VI, VII, VIII, dan IX? Bukankah Songo itu maksudnya Sembilan? Nhah itu juga saya bertanya, tapi infonya ga dapet kenapa, hehe..
Segerin mata dulu ni..
jalur setapak dari kejauhan

kubis

puncak Gunung Ungaran

terrasiring kebun sayur


jalan setapak

Jadi, berkunjung ke Gedong Songo ini, it was really fun, sodara.. Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, hawa sejuk, pemandangan hijau, suasana yang cukup tenang, bakal mengalahkan rasa lelah, dan peluh karena harus menaiki dan menuruni bukit untuk mencapai candi-candi tadi. Kali lain, mungkin lebih enak, datang lebih awal, pagi gitu, kan bisa menikmati tempat ini lebih leluasa dan lama.